Indigologisme -->

Sunday 29 December 2019

Cinta Haruskah kita Bersama?


Cinta apakah kau pernah mengantri untuk bercerita
bagaima dunia bertingkah dalam membela
atau malah dunia semakin kejam merajalela
aku disini dari dulu, semenjak cinta diperkenalkan
dan kau adalah ilusi dalam imajinasiku
kau selalu hadir disetiap pinta sepertiga malamku
Cinta, apakah kau tau aku siapa?
aku adalah pemuda tanpa mimpi
tapi aku adalah pemuda berharap besar
berharap suatu saat, kau menjadi peng amin doa ku
dan begitu lelap kita saling membangunkan untuk sepertiga malamnya
Cinta apakah kau tak berharap dengan itu?
punya harapan dan rumah tangga yang indah
kita saling mengucap cinta pada sang Pencipta
disela-sela tasbih yang begitu nikmat
dan saat itu kita bisa punya buah hati yang indah
apakah kau ingat cinta?
dulu aku pernah bercerita bahwa aku ingin anak lelaki
agar dia bisa melindungi keluarganya dan adik-adiknya
Cinta, kala itu kita tidak sependapat
karena kau ingin anak perempuan yang bisa membantu mu didapur
memasak, mencuci, agar kerjamu menjadi ringan
padahal cinta, aku ingin kerja itu semua kita kerjakan bersama
aku mencuci piring dan kau memasak
indahkan cinta?
tapi, itu hanya wacana dan sekarang aku tak tau kau dimana
apakah kau masih berada dibawah langit yang sama?
oh iya cinta
aku dulu pernah menuliskan satu kata kepadamu bukan?
"jika kau rindu kepadaku, pandangilah bulan, karena disaat itu aku juga sedang memandang bulan yang sama"
kalau kau tak ingat lagi, tidak masalah cinta
karena semuanya salahku, aku telah mengacaukannya.
aku telah menjadi jahat karena diriku
kalau menurutmu kita tak bisa seatap yang sama
yakinlah bahwa, aku tetap merindukanmu
karena kau telah mengajariku banyak hal.
Cinta, aku ingin berkata "I LOVE YOU"

Friday 4 January 2019

Segitiga Sikap Serius Mendengarkan yang Tidak Banyak Orang Tau

Segitiga SIkap Serius Mendengarkan yang Tidak Banyak Orang Tau

Kita mungkin bisa mengumpamakan sikap serius mendengarkan seperti sebuah segitiga. Ia memiliki satu fondasi dan dua sisi. yaitu :

1. Biarkan orang lain menguasai kendali pembicaraan
Ketika lebih banyak dan lebih banyak lagi mendengarkan orang lain, Anda akan mengetahui apa yang mungkin bisa ditambahkan untuknya, lalu bisa memahami lebih banyak ketimbang dirinya, dan bisa membangun hubungan lebih kuat dengannya. Alangkah indahnya kebijaksanaan yang dikatakan oleh sebagian kaum salaf ini, "Sikap diam dan mendengarkan menghimpun dua keutamaan pada diri seseorang: selamat didalam agamanya dan bisa memahami temannya.

2. Perbanyaklah pertanyaan pembuka
Pertanyaan pembuka adalah salah satu jenis pertanyaan yang mampu melelehkan besi pengahalang bagi sebuah hubungan baru dengan orang-orang baru. Biasanya, percakapan pada mulutnya tidak berjalan lancar dan bahkan masih tertutup rapat. Untuk membukanya, kita tentu membutuhkan kunci, yaitu pertamnyaan-pertanyaan pembuka. Yang kami maksud disini adalah pertanyaan yang jawabannya tidak cukup dengan "iya" dan "tidak" saja. Biasanya, pertanyaan seperti ini diawali dengan pertanyaan semisal, "apa", "Kenapa", "siapa", "di mana", dan "kapan". 
Kita mungkin bisa menyelingi pertanyaan-pertanyaan pembuka dengan pertanyaan-pertanyaan penutup agar supaya kita tidak terlihat seperti sedang menginterogasi, atau terlihat seperti orang yang suka mencampuri urusan orang lain.

3.Senyum dan beralih kesan-kesan reaktif
Senyuman bisa membuka hati yang terkunci dan memagkas jarak yang memisahkan manusia. Bahkan, senyuman dalam satu kali perjumpaan bisa menghasilkan apa yang tidak bisa dihasilkan oleh selainnya dalam sepuluh kali perjumpaan. 
  • Satu juta dollar dalam satu detik!
Dale Carnegie menuturkan, "Sejak beberapa tahun lalu, salah satu supermarket yang memiliki banyak anak cabang membagikan selebaran kepada semua karyawan dan pegawainya tanpa kecuali. Selebaran itu berisi tentang filsafat senyuman:  Ia tidak membebani sesuatu pun pada saat mendatangkan manfaat berlimpah. Ia membuat kaya orang yang menerima nya tanpa membuat miskin orang yang memberinya.
Ia terjadi dalam sekejap, tapi terkadang kenangannya utuh untuk selamanya. Tidak ada orang kaya sebanyak apa pun kekayaannya yang bisa bertahan kaya tanpanya, dan tidak ada orang miskin semiskin apapun dirinya kecuali akan menjadi kaya dengan manfaat-manfaatnya.

"Ia menciptakan kebahagiaan di dalam keluarga dan meneguhkan niat baik dalam pekerjaan, Ia adalah kata rahasia antar teman. Ia pemulih tenaga bagi orang yang lelah, harapan bagi orang yang putus asa, cahaya matahari bagi orang yang sedih, dan obat alami paling manjur bagi berbagai masalah. Bersamaan dengan ini semua, ia mustahil dibeli, dipinjam, atau dicuri. Ia adalah sesuatu yang tidak bisa mendatangkan keuntungan duniawi apa pun bagi siapapun, kecuali hanya memberi seseorang perasaan tulus".
Oleh karena itu, Syawwab direktur salah satu pabrik baja di Amerika yang mengantongi keuntungan samapai satu juta dollar per tahun mengatakan, "Senyumanku telah membuatku untung satu juta dollar"
  • Hidayah dalam senyuman
Aku mengenal seseorang yang baru saja memeluk Islam. Aku pun menanyakan alasannya berpindah agama. Lalu, ia bercerita bahwa di kelas pertama sekolah menengah, ia pernah pergi kesebuah masjid untuk mencoba melakukan shalat, dan  itu kali pertama ia masuk masjid. sesaat setelah masuk,  ia disambut oleh senyuman hangat dari seorang laki-laki yang sudah terlebih dahulu berada di dalam. Semenjak hari itu, ia pun mulai menyukai Islam dan akhirnya menjadi penganutnya.

Wednesday 24 January 2018

Cara mempercantik tampilan desktop windows 7 ultimate

hello guys...

kali ini saya ingin menunjukkan kepada kalian semua bagaimana cara membuat background laaptop/pc nya menjadi berubah-ubah..
kebanyakan orang biasanyakan cepat bosan, ingin hal-hal baru, inilah yang saya rasakan ssehingga saya mencari tau caranya and akhirnya dapet juga...
caranya adalah/

1. klik kanan pada desktop anda

2. pilih personalize

3. kawan kawan pilih desktop background

4. pilih gambar-gambar yang kawan-kawan inginkan untuk jadi background nya

5. apply dan yes..


selamat menikmati ea guys...

Trik untuk mengatur kata-kata yang akan dibicarakan

hallo kawan-kawan sekalian..
hari ini saya ingin berbagi sedikit pengalaman saya kepada kawan-kawan ne. kebanyakan orang tidak suka dengan orang yang asal ceplos aja ngomong nya,kalau pun ada mungkin mereka terpaksa.. hehee
saya adalah orang yang seperti itu dulunya, ngomong gak jelas, asal keluar aja, tanpa pikir kalau jaman kami dulu itu disebut ASBUN, kalau jaman sekarang gak tau ea istilah apa yang di pakai. seberannya ASBUN itu pun kependekan dari ASal BUNyi. memang sangat susah untuk mengubah karakter seperti itu dan saya akui sangat sedikit mereka yang berhasil.

Saya dulu nya agak merasa canggung dan seolah-olah teman-teman saya menjauhi saya, ea sedikit intropeksi diri akhirnya dapat deh biang dibalik jarak yang dibangun teman-teman saya tersebut yaitu kata-kata saya yang tidak bisa saya jaga dan kontrol.
langkah-langkahnya adalah :

1. berhenti berbicara untuk beberapa waktu
wah, susah donk.. bukan berhenti sama sekkali maksud saya, tapi kawan-kawan kurangi bicaranya, kurangi celotehannya yang gak jelas itu sehingga kawan-kawan akan mulai berpikir.

2. perbanyaklah berpikir
ketika kawan-kawan sedang nongkrong ne sama teman-temannya, jangan banyak berbicara tapi banyaklah berpikir. pikirkan apa saja dan sesekali tersenyum kepada pembicaraan kawan kawannya. sebaiknya menjadi pendengar yang baik aja deh.

cuma itu sih pola-pola yang saya lakukan untuk bisa berpikir lebih baik dari pada berbicara yang tidak ada gunanya yang malahan akan berdampak pada pertengkaran, perselisihan, bahkan bisa memutuskan tali persahabatan.

Tuesday 23 January 2018

Puisi Ketika Rindu Hanya Sepihak Asa


Aku hanya kumbang kecil yang ingin terbang bebas seperti elang, yang bisa menyorot bumi dari langitan, yang bisa memberi suara dari ketinggian, yang bisa berbagi pengalaman dari kejauhan.

Aku menulis hanya untuk memberi wawasan meski hanya sedepa tapi insan itu pelupa dan akan  ingat dengan membaca, meski hanya harapan kecil dan pengalaman sebatas safak merah yang tampak kadang-kadang dan hanya sekejap.

Aku ingin memberi tau kalau aku ada untuk semua, aku ingin dibaca meski sebatas cuek dimata. tapi dunia ini berlayar begitu cepat, usia memakan ku dengan lahap. tak tau kapan kita akan berjumpa untuk berbagi cerita, lewat tulisan ini aku bisa membagikan sakitnya dibakar api dan puasnya menilik langit. Yang kupunya hanya tulisan seumur jagung yang aku bawa dan berharap tumbuh menjadi pohon beringin yang rindang dan berbuah  seperti padi, selalu merunduk. kadang menjadi rembulan dikala malam meski jadi raja awan setidaknya aku punya harapan yang ingin ku ceritakan karena Tuhan telah menakdirkan jauh sebelum aku mengenal diriku sendiri.

Aku tak pandai bersajak untuk memulai hanya tulisan usang yang terlintas dipikiran, tak perlu di hujat dalam-dalam. aku butuh pembelajaran, jika memang teman-teman punya masukan aku siap untuk belajaar. aku suka untuk saling berkenalan karena 1000 teman belum cukup untuk berbagi menambah pengalaman dan aku tak berharap  musuh yang datang, karena 1 musuh sangat memberatkan. jika memang kamu datang sebagai musuh, mau kah kamu menjadi teman???
Manfaat yang aku harapkan untuk kamu dapaatkan dari tulisan basi ini.

Maknai kehidupan ini dengan sebuah petikan kecil dari dalam dirimu sehingga melembutkan kalbu dan menjadikannya lelah dari dahaga.
Disetiap tanda yang mempunyai tanya tersirat jelasa jawaban akan nya, karna solusi itu telah ada sebelum masalah yang melanda.
Karna setiap kendali meminjamkan sari pada hati yang berbudi.
Siap bertempur melawan diri sendiri dan mencari solusi di setiap uji.
Begitulah ketegasan yang tak berunggas.
Begitulah tekad yang tak berulat.
Begitulah misi yang tak basi.
Jadikan dirimu perisai hatimu dari telaga dahaga yang melanda
Jadikan dirimu tebing yang melintang jurang
Jadikan dirimu sebagai sorotan yang tak perlu otot.


Puisi Menghargai Pertemuan Dibalik Rindu


Mengantri Rindu yang tak kesampaian
bagai memilih debu bersih di padang pasir
menancap sungai dalam-dalam
memilu rindu untuk kesetiaan
meski banyak cibiran yang mengolokkan
hati ini begitu rapuh untuk diceritakan
kisah ini berpeluh untuk dijalankan
terasa angin ingin ku dibawa pulang
menyaksikan nahkoda dipesisir sungai, ah mustahil kata mereka.
Sekuat tenaga ku genggam harapan
didepan sajadah ku terperanjat dalam linangan doa dan air mata
menyaksikan sebuah harapan di putus begitu saja.
Aku sadar, aku manusia jalang bak kata chairil anwar
kesana kemari hanya membawa kesialan
mematahkan beribu keyakinan
mengharap gula menjadi madu, konyol yang haru.
Sekuat tenaga awan ku kumpulkan semangat
berjelajah sendiri melawan penat.
kutunggu didepan gerbang sejahtera, ah aku masih jauh dari pintu gerbang itu.
kulanjutkan perjuagngan dibelakang gerbang, ternyata gerbangnya telah dicabut
hilang tanda tempatku menunggu.
kunanti petir, hujanpun tak kutemukan
kuharap hujan aku takut banjir
ku harap panas aku takut gersang
kuharap salju, ternyata aku digaris katulis tiwa.
Rindu memang berat, melebihi barbel 500 kg
sejurus dengan garavitasi yang semakin bertambah kebawah.
pulpen pun tak sanggup ku genggam, kertas ku berlubang
Rayap telah lama menjajah, satu kompi mereka turunkan
kaki ku berlubang, ku pikir diterkam rayap,  ah ternayat tertikam pulpen yang bertambah gravitasinya
kapankah rindu ini aku simpan?
hatiku macam ruang arsip yang menyimpan kenangan

Optimis Memandang Karya Sendiri "Hilang Sajakku"

Aku ingin menulis sajak-sajak
aku tak tau haru menggaris huruf apa
huruf A serasa berat untuk ku ukir
hanya Huruf I yang mudah untuk ku tarik.
sekejap pena ku patah
meleleh keringatku, patah semangatku.
aduh, gugur gila ku. bangkit masalahku
aku beli pena baru, hilang tinta ku.
nyaris tak berwarna kertasku, hanya tetesan keringat lukisanku
aduh, hilang warasku, patah semangat ku.
kemana aku cari luka baru, kosong kertas ku.
kira-kira luka apa yang cocok untuk ku
ku cari catatan kelam, tak satupun ku temukan.
apakah hilang harapan ku??
aduh, kemana langkah ku. ku tarik kertasku.
kulipat, kujadikan pesawat.
dapat inspirasi ku, penuh tinta ku.
kemana ku cari kertas?
hampir hilang harapanku.
ku gait kisahku, ku simpan luka lama.
aduh, semoga ketemu kertas baru.
ku pindahkan sebuah lagu kedalam nurani ku
ku coba membisikkan dalam hatiku.
bathinku mencari harapan baru, ah sudahlah aku tak tau sajak apa yang akan kau temukan.
mungkin hanya sebuah pengharapan saja, atau sebuah kisah lampau.
aduh, tak aku lanjutkan sajakku. sudah sampai disini  saja.
biarkan aku mengendalikan penaku, meski tak ku gores sedikitpun kertasku.
sudahlah, biar hatiku saja yang bergores